Kejuaraan Nasional Atletik 2009: Evaluasi Pelatnas
Selasa, 28 Juli 2009

Sebagai realisasi kalender kegiatan kompetisi tahun 2009, maka dari tanggal 29 Juli s.d 1 Agustus 2009, PB PASI akan melaksanakan Kejuaraan Nasional Atletik di Stadion Madya, Jakarta.

Setelah dua bulan yang lalu atlet-atlet yunior tampil mengesankan dalam Kejuaraan Nasional Yunior 2009, maka kali ini giliran atlet senior harus membuktikan sampai di mana peningkatan prestasi mereka dalam puncak kegiatan kompetisi cabang olahraga atletik di tanah air. Lebih dari 400 atlet dari 29 provinsi akan berlaga di dalam 44 nomor perlombaan setiap hari dalam dua sesi pertandingan yaitu sesi pagi pukul 6.00-9.00 dan sesi sore pukul 15.00-18.00.

Yang menarik dalam kejuaraan nasional ini adalah seluruh atlet peserta pelatnas akan dievaluasi kemajuannya untuk menentukan promosi dan degaradasi bagi atlet-atlet tersebut. Bahkan bagi beberapa atlet penampilan mereka akan menentukan apakah mereka masih layak berada di pelatnas. Pelatnas yang dilaksanakan oleh PB PASI saat ini adalah Pelatnas PAL, Pelatnas Terpadu dan Pelatnas Yunior dan Remaja.

Dengan demikian, di dalam beberapa nomor akan terjadi persaingan antara atlet yunior dengan para seniornya. Dalam nomor 100 meter dan 200 meter, Suryo Agung yang dalam kejuaraan Vietnam Open dua minggu lalu mencatat waktu cukup tajam 10.38 akan berhadapan dengan sprinter lapis kedua Fadlin, Franklin Burumi bahkan dengan atlet remaja Rizki Latip dan Bambang Wigianto. Rizki baru saja kembali dari Italia mengikuti Kejuaraan Dunia Remaja dan berhasil melangkah sampai babak kedua dalam nomor 100 m. Sedangkan Franklin minggu ini menyabet dua medali emas dari nomor 100 meter dan 200 meter dalam ASEAN School Games di Thailand. Pemegang rekor nasional yunior 100 meter Gawang putri Agustina Bawele akan tampil bersemangat bersama pemengang rekor nasional senior Dedeh Erawati. Zulkarnain Purba di nomor 400 m gawang harus memberikan banyak pelajaran kepada yuniornya Reynold Manalif.

Atlet-atlet Pelatnas PAL seperti Jauhari Johan (5000 m dan 10000 m), Trianingsih (5000 m, 10000 m) dan Dwi Ratnawati (lempar cakram) diperkirakan tidak akan mendapatkan persaingan berarti dari lawan-lawannya.

Di samping melakukan evaluasi bagi para atlet peserta pelatnas, PB PASI juga mengevaluasi hasil pembinaan di daerah selama ini. Meski pun masih ada waktu beberapa bulan lagi, usai kejuraaan nasional ini, tim inti bayangan SEA Games ditargetkan terbentuk.

Kejuaraan Nasional kali ini akan dimeriahkan oleh lomba 60 m dan estafet 8x50 m yang diikuti oleh pelajar Sekolah Dasar se Jakarta memperebutkan medali dan piala dari PB PASI. Melalui perlombaan ini, PB PASI ingin terus memperkenalkan olahraga atletik kepada pelajar usia dini sebagai bagian dari program pembibitan dan pemassalan. Sebanyak 24 SD akan berpartisipasi dan diharapkan para orang tua dan sesama pelajar akan datang menonton sebagai supporter.

Jakarta, 27 Juli 2009.
PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

TMT

Merintis Pendidikan untuk Anak Berbakat

Cetak

Pada hakikatnya, generasi unggulan yang dibutuhkan bangsa ini adalah generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan belaka, melainkan juga kaum intelektual global mumpuni yang berkarakter mandiri, spiritualis, dan mental positif.

Selain itu, mereka juga perlu memiliki tanggung jawab moral, sehingga dapat mendedikasikan ilmunya bagi kepentingan masyarakat. Kesadaran itu menjadi latar belakang Yayasan Kinarya Didaktika (YKD) mengembangkan 'Cugenang Gifted School' atau Padepokan Cugenang, sebuah sekolah pertama di Indonesia yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak dan remaja berbakat.

Perlunya perhatian khusus kepada anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa ini bukan dimaksudkan untuk diskriminatif, melainkan untuk melayani dan memfasilitasi mereka dengan pendidikan yang sesuai kebutuhan.

Padepokan Cugenang yang berlokasi di Kampung Angkrong, Desa Talaga, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, ini merupakan institusi pendidikan dengan program 9 tahun pada jenjang SD sampai dengan SMA.

Menurut Ketua Dewan Pembina YKD Rikrik Rizkiyana, selanjutnya siswa yang berprestasi pun akan disalurkan ke universitas-universitas internasional. "Kita akan mengadakan kerjasama-kerjasama dengan universitas luar," kata Rikrik pada soft launching Padepokan Cugenang, Jumat (21/9).

Padepokan ini dikelola dengan model pendidikan berasrama bebas biaya yang dapat mengoptimalkan keberbakatan anak-anak dan remaja dari kalangan keluarga dengan kemampuan ekonomi terbatas melalui pendidikan terpadu antara keahlian dan pembentukan akhlak yang baik. Seleksi masuk akan mencakup tes intelegensia, tes komitmen, serta tes kreativitas.

Alex Komang sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat YKD mengungkap, sekolah menjadi hak setiap orang sementara sekolah-sekolah saat ini berbiaya tidak seimbang.

"Padahal seorang anak adalah aset, ia dapat menjadi baik penyumbang atau perongrong. Bila ia pintar, produktif, sebenarnya yang diuntungkan pertama kali adalah negara," tegasnya. (M9-09)

Sumber: www.kompas.co.id

Anak Berbakat yang Sulit Belajar, Kenali Ciri-cirinya!

Cetak

Sulit dipercaya, bahwa anak berbakat yang memiliki kemampuan otak berbakat (gifted brain) juga bisa menunjukkan ketidakmampuan (disability). Bagaimana ciri-cirinya?

Menurut Guru Besar Luar Biasa Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Conny R Setiawan, hal itu memang sulit dipercaya kendati sebetulnya banyak terjadi.

Dalam buku yang ditulisnya berjudul 'Kreatifitas Keberbakatan: Mengapa, Apa, dan Bagaimana?', Conny mengatakan, hal tersebut sebenarnya memberikan indikasi, bahwa kekuatan dan kelemahan seseorang (anak) terletak dalam bidang yang berbeda dan membuat mereka disebut pembelajar paradoks (paradoxical learner).

Conny menuturkan, terdapat kesenjangan dalam berbagai kinerja sekolah yang dapat diamati secara nyata, sehingga anak-anak tersebut dapat dikenal sebagai siswa yang memiliki kemampuan dua kali lebih luar biasa (twice exceptional student). Mereka adalah siswa berbakat yang juga memiliki a learning disability.

Para siswa tersebut, kata Conny, memiliki kemampuan tinggi pada bidang tertentu, namun sekaligus juga memiliki kelemahan dalam bidang lain yang berbeda. Conny mengelompokkan siswa ini dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Anak Berbakat sekaligus Learning Disabled.

Kelompok ini adalah kelompok para siswa berbakat yang memperlihatkan kesulitan belajar dalam bidang tertentu. Mereka merasa kurang memiliki harga diri dan sering disebut underachiever, karena sering tidak dikenal sebagai anak berbakat dan rendah motivasi belajarnya. Biasanya, kelompok ini ditempatkan di kelas yang memiliki kesulitan belajar, karena mereka sering juga menunjukkan sifat yang malas.

2. Tidak Pernah Teridentifikasi sebagai Anak Berbakat

Disebut tidak teridentifikasi, karena antara kemampuan dan ketidakmampuannya sama-sama saling menutupi, sehingga potensi sesungguhnya tidak pernah terwujud. Kelompok ini kerap dianggap berprestasi rata-rata dan merupakan kelompok terbesar di antara kelompok lainnya.

3. Anak Berbakat yang Kemampuannya Benar-benar Tidak Teridentifikasi

Kelompok ini betul-betul sulit dikenali dengan baik kinerja intelektualnya. Sebaliknya, mereka pun kerap tidak terlayani kebutuhannya sebagai anak berbakat.

Instrumen Khusus
Menurut Conny, ciri utama ketiga sub kelompok ini adalah masalah sosial dan emosional yang sifat antara satu dan lainya tidak saling berkaitan. Bahkan ditemukan, bahwa dua sampai sepuluh persen anak berbakat cenderung memiliki kesulitan belajar.

"Diperlukan suatu instrumen khusus bagi kelompok ini, sebab sering sekali keberbakatannya tertutupi oleh kesulitan belajarnya," ujar Conny.

Conny menambahkan, minimnya sumber pengetahuan orang tua atau pendidik akan hal ini menjadikan mereka sangat kurang pengalaman untuk mengenali adanya perbedaan antara keberbakatan dan ketidakmampuannya.

Sumber: www.kompas.co.id

Asyik... Beasiswa Hubert H. Humphrey ke AS Siap Dibuka!

Cetak

Program beasiswa lain dari American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) adalah beasiswa Hubert H. Humphrey 2010/2011, yang ditawarkan kepada profesional tingkat-menengah Indonesia. Batas pendaftarannya sampai 31 Mei 2010 mendatang.

Tawaran beasiswa tersebut merupakan program non-gelar, yang menggabungkan perkuliahan tingkat pascasarjana dengan kegiatan pengembangan keprofesionalan di Amerika Serikat (AS) selama 9 bulan.

Program ini ditawarkan kepada para tenaga administrator dalam posisi memimpin dan berpengalaman kerja paling sedikit lima tahun di lembaga publik atau swasta nir-laba termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkomitmen pada pelayanan masyarakat. Selain harus bergelar Sarjana (S1) dengan IPK minimal 2.75 (pada skala 4,00), nilai TOEFL paling rendah dimiliki pelamar adalah 525.

Beberapa bidang studi sebagai latar belakang dan menjadi syarat khusus pelamar beasiswa ini antara lain Ilmu Pertanian, Komunikasi/Jurnalistik, Pembangunan Ekonomi, Keuangan dan Perbankan, Manajemen Sumber Daya, Analisa Kebijakan Publik dan Administrasi Publik, Manajemen dan Kebijakan Teknologi, Perencanaan Daerah dan Perkotaan, Manajemen Kebijakan Kesehatan Masyarakat (termasuk di dalamnya mengenai kebijakan dan pencegahan HIV/AIDS, serta pendidikan penyalahgunaan dan pencegahan narkoba. Peneliti, ahli, penyedia kebijakan, atau konseptor program di instansi pemerintah atau swasta juga bisa mengirimkan aplikasi beasiswa ini.

Pendaftaran dibuka mulai Desember 2009 dan ditutup pada 31 Mei 2010 mendatang. Formulir yang sudah dilengkapi dapat dikirim melalui pos atau diantar langsung ke kantor AMINEF di Gedung Balai Pustaka lantai 6, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta, 10720. Informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran bisa dikirim melalui e-mail infofulbright_ind@aminef.or.idAlamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya .

Perlu diketahui, pengiriman formulir pendaftaran tidak dapat dikirim melalui e-mail dan formulir pendaftaran asli tersebut harus dikirim langsung ke AMINEF.

Sumber: www.kompas.co.id

Wah... Beasiswa Master dan Doktoral ke Prancis!

Cetak

Pendaftaran Beasiswa Pemerintah Prancis atau Bourse du Gouvernement Français(BGF) untuk tahun ajaran 2010/2011 telah dibuka bagi para pejabat pemerintahan, dosen, serta mahasiswa Indonesia. Aplikasi paling lambat pada 31 Maret 2010.

Hanya saja, BGF diperuntukkan bagi para pejabat pemerintahan, dosen, serta mahasiswa di instansi-instansi atau universitas yang telah memiliki program kerjasama dengan pemerintah Prancis.

Program beasiswa ini pun diberikan hanya untuk dua jenjang pendidikan, yaitu Master (beasiswa penuh selama 2 tahun) dan Doktoral (beasiswa penuh selama 18 bulan). Beasiswa ini akan meliputi biaya-biaya seperti biaya kursus Bahasa Prancis di CCF Jakarta, biaya hidup, asuransi, serta tiket pulang pergi.

Untuk bisa memeroleh beasiswa ini, juri BGF hanya akan memberikan prioritas kepada pelamar yang telah melakukan identifikasi program, baik itu Master atau Doktoral dan yang telah memiliki respon positif atau memperoleh rekomendasi dari profesor Prancis atau surat penerimaan.

Semua informasi dan formulir aplikasi beasiswa ini bisa segera diunduh di indonesia.campusfrance.org/id/pages-transverses/membiayai-studi-anda/beasiswa-ke-prancis-bgf-146.html. Aplikasi harus diserahkan paling lambat pada 31 Maret 2010 ke Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia (Ambassade de France en Indonesie) di Jalan Panarukan No.35, Menteng, Jakarta Pusat, 10310

Sumber: www.kompas.co.id

pasi

pasi

lintasan

lintasan
skema

Pengikut